Seorang mahasiswa jenius Indonesia menerima penghargaan nasional paling bergengsi dalam bidang kedokteran atas penemuan metode untuk mengobati penyakit sendi

Peristiwa luar biasa terjadi di Kongres Ahli Reumatologi Eropa pada musim gugur 2019. Seluruh ruangan memberikan tepuk tangannya pada seorang mahasiswa yang berdiri di atas panggung. Dia adalah Andri Kurniawan - seorang mahasiswa asal Indonesia. Dialah yang memiliki gagasan untuk menggunakan sebuah formula unik yang bisa mengobati persendian pada usia berapa pun dan mencegah kerusakan sendi sepenuhnya.
Andri mengajukan sebuah gagasan luar biasa dan institusi ilmiah Indonesia mulai mengimplementasikannya. Para spesialis dari berbagai klinik di ibukota dan pusat penelitian besar lainnya mengerjakan pengembangan produknya. Saat ini obatnya telah berhasil diciptakan dan menunjukkan hasil yang luar biasa.
Bagaimana cara obat baru ini bisa menyelamatkan jutaan manusia dari kursi roda dan kenapa warga Indonesia bisa mendapatkannya hampir secara gratis - baca informasi detailnya di tulisan kami hari ini.
Reporter: "Mas Andri adalah salah satu dari sepuluh mahasiswa kedokteran terbaik di dunia. Mengapa mas memilih untuk memfokuskan diri meneliti penyakit sendi?"
Sebenarnya saya tidak terlalu suka mengungkapkannya kepada umum, karena sebenarnya alasan saya sepenuhnya bersifat pribadi. Beberapa tahun lalu, ibu saya menderita keracunan darah yang disebabkan oleh kerusakan sendi. Pada awalnya, ibu saya hanya merasakan nyeri sendi biasa yang tidak begitu parah. Saya tidak begitu merasa khawatir karena ibu saya berusaha menyembunyikan rasa sakitnya. Namun kemudian, keracunan darah terjadi, disebabkan oleh kecerobohan dokter dan kesalahan pengobatan. Akibatnya, kini beliau sudah tak ada lagi di dunia ini.
Dulu, nenek saya juga meninggal akibat penyakit yang sama. Itulah kenapa saya mulai mempelajari berbagai hal yang terkait dengan penyakit persendian dan pengobatannya. Saya terkejut saat mengetahui bahwa hampir semua obat-obatan yang bisa kita beli di toko obat hanyalah zat kimia tak berguna yang hanya akan memperburuk kondisi pasien saja. Padahal ibu saya meminumnya hampir setiap hari.
Saya mendalami persoalan ini selama tiga tahun terakhir. Metode pengobatan baru yang semua orang bicarakan sekarang ini pun saya temukan saat sedang mengerjakan tugas akhir saya. Saat itu saya sadar bahwa saya telah menemukan suatu metode yang baru. Tapi saya tak menyangka bahwa metode ini akan menarik perhatian besar dari berbagai institusi.
Institusi apa saja yang mas maksud?
Setelah artikel pertama tentang metode pengobatan diterbitkan, saat itu juga saya mulai menerima berbagai penawaran untuk menjual ide saya. Institusi asal Perancis adalah yang pertama melakukan penawaran, mereka menawarkan €120.000. Yang terakhir melakukan penawaran adalah perusahaan farmasi asal Amerika, mereka ingin membeli ide saya senilai $35.000.000. Saya mengganti nomor telepon saya dan tidak pernah menggunakan jejaring sosial saya lagi karena mereka mencoba menghubungi saya setiap hari, menggunakan segala saluran yang ada.
Tapi, sejauh yang saya tahu, Anda tidak menjual formulanya, kan?
Tentu saja saya tidak menjualnya. Memang terdengar kasar, tapi saya membuat formula ini bukan supaya orang asing dari luar negeri bisa mengambil keuntungan dari formula saya itu. Apa yang akan terjadi jika saya menjualnya keluar negeri? Mereka akan mematenkannya, melarang pabrikan lain untuk memproduksi obat yang dibuat berdasarkan formula ini dan menaikkan harganya. Jika ini terjadi, masyarakat Indonesia pasti takkan bisa menggunakan obat ini. Salah satu dokter dari luar negeri memberitahu saya bahwa harga obat ini seharusnya tidak kurang dari $3000 atau kurang lebih 40 juta rupiah. Ini benar-benar keterlaluan. Warga Indonesia mana yang bisa membeli obat seharga 40 juta?
Itulah mengapa saya tidak ragu-ragu lagi menerima penawaran untuk ikut serta dalam pengembangan obat Indonesia. Kami bekerjasama dengan para spesialis terbaik dari berbagai pusat kesehatan besar yang ada di negara ini. Ini pengalaman yang luar biasa bagi saya. Dan sekarang uji coba klinisnya telah selesai dan obatnya sudah tersedia untuk masyarakat luas.
Pengembangan obat ini dipimpin, Gunawan Sudarsono, yang bekerja dalam bidang reumatologi dan telah memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman kerja. Kami meminta beliau untuk memberitahu kami informasi lebih rinci tentang obat baru ini dan rencana ke depannya.

Reporter: "Apa sebenarnya inti dari gagasan Andri Kurniawan? Benarkah itu bisa membuat persendian kembali sehat pada usia berapa pun juga?"
Metode Andri adalah pendekatan baru untuk mengobati persendian, bahkan pada pasien dengan kelainan genetis sekalipun. Bukan rahasia lagi bagi para spesialis bahwa semua obat-obatan yang dijual di toko obat sekarang ini hanya membantu pada tahap awal saja. Selain itu, dokter-dokter yang tak bermoral seringkali menggunakan skema ini: mereka meresepkan kepada pasien banyak obat yang hanya menunda waktu saja. Dan ketika pasien tidak bisa bergerak tanpa merasakan sakit, dia langsung dijadwalkan untuk menjalani operasi.
Ini semua hanyalah bisnis bagi mereka - tak ada langkah yang ditujukan untuk mengobati pasien.
Dari sejak awal tahun 2000-an, para ilmuwan sudah mengetahui bahwa 90% masalah persendian hanya disebabkan oleh satu alasan - aliran darah yang buruk ke jaringan sendi. Itulah mengapa tulang dan sendi secara perlahan mengalami kerusakan dan jaringan yang berada di dekatnya terinfeksi. Jika penyebab utama ini dihilangkan, maka operasi yang mahal takkan dibutuhkan lagi.
Gagasan mas Andri membantu menyeimbangkan aliran darah ke sistem alat gerak manusia. Ini membuat kita bisa menghilangkan risiko kerusakan sendi pada tahap awal. Tapi, tentu saja, itu tidak cukup ketika penyakitnya sudah parah, saat persendian sepenuhnya kehilangan mobilitasnya. Itulah mengapa upaya dari banyak dokter dan spesialis dalam bidang medis diperlukan untuk membuat obat baru yang efektif berdasarkan formula yang digagas oleh mas Andri, sebuah obat yang efektif yang akan mampu memulihkan jaringan persendian dan fleksibilitas persendian pada usia berapa pun juga.
Reporter: "Tapi bukankah sudah menjadi keyakinan umum bahwa pemulihan persendian tanpa operasi itu mustahil, terutama pada pasien di atas usia 40 tahun?”
Itu omong kosong. Dan, tentu saja, keyakinan itu dipelihara oleh keinginan perusahaan farmasi untuk menghasilkan semakin banyak uang. Sudah terbukti sejak dahulu kala bahwa semua sistem di dalam tubuh bisa memulihkan dirinya sendiri, Anda hanya perlu membantunya - memulihkan peradangan, meningkatkan aliran darah, dan mempercepat pembuangan sel mati dan racun.
Reporter: "Bagaimana mereka mengobati persendian di masa lalu? Bukankah apotek penuh dengan obat-obatan”
Tentu saja, apotek memang penuh dengan obat-obatan, itu intinya. Tapi semua obat-obatan itu didasarkan pada prinsip yang dijelaskan di awal wawancara. Obat-obatan itu hanya meredakan gejala saja - itu saja khasiatnya. Pasien merasa lebih sehat dalam waktu singkat. Tapi secara umum obat-obatan ini lebih banyak bahayanya dari manfaatnya untuk persendian. Jika Anda memeriksa formula dari obat-obatan yang dijual di apotek, Anda pasti akan mengerti mengapa masuk akal untuk hanya meminumnya jika tidak ada pilihan lain saja.
Reporter: "Apa yang membedakan obat Anda dengan obat-obatan itu? Apakah obat Anda bisa membantu menyembuhkan mobilitas persendian sepenuhnya?"

Reporter: "Tapi obat Anda juga akan dijual di apotek dan toko obat, kan? Berapa kira-kira harganya??"
Reporter: "Tapi bagaimana kita bisa mendapatkannya jika tidak dijual di toko obat dan apotek?”
Andi Pradana
Saya sudah menerima produk ini dan menggunakannya selama 5 hari. Hasilnya nyeri sendi sudah berkurang secara signifikan. Hari ini adalah hari pertama dalam 15 tahun saya bisa berjalan tanpa menggunakan tongkat. Luar biasa sekali bisa berjalan seperti orang pada umumnya!
Rendi Kusuma
Aku pesan ini untuk ibuku dan menerimanya kemarin. Aku pesan menggunakan program diskon, setelahnya kamu harus mengambilnya di kantor pos. Ini lebih mudah dibandingkan harus pergi ke dokter. Sekarang ibuku sedang menyembuhkan persendiannya.
Astri Lestari
Hebat sekali anak-anak zaman sekarang pintar-pintar! Semoga dia sehat dan sukses selalu!
Kania Darmawan
Aku baca soal obat ini di suatu majalah kedokteran. Kalau aku gak salah, isinya pendapat ahli seorang dokter terkenal…
Yunita WIjaya
Saya membeli obat ini untuk saya sendiri 10 hari lalu, saya dijadwalkan menjalani operasi sebulan ke depan. Awalnya saya tak menyangka kalau ini akan benar-benar membantu. Tadinya saya menderita arthrosis - saat mengunjungi ahli reumatologi saya kemarin, dia hanya bisa takjub dan mengatakan bahwa saya berhasil memulihkan kembali mobilitas sendi saya. Dia menanyakan pada saya tentang obat yang saya gunakan dan mengatakan pada saya kalau dia tak pernah mendengar tentang obat itu, jika tidak pasti dia akan meresepkan obat itu untuk saya dan tidak akan menyuruh saya melakukan operasi (iya deh, percaya)! Saya memutuskan untuk pesan karena saya menemukan program diskon dan karena saya takut menjadi cacat setelah operasi.
Saya pesan untuk ibu dan ayah saya saat harganya masih sangat murah. Keduanya menjalani rangkaian pengobatan dan keduanya juga merasa lebih sehat setiap harinya. Mereka tak perlu menggunakan tongkat di rumah, itu kemajuan yang luar biasa.
Linda Prameswari
Beres, udah pesen! Katanya bakal dikirim besok, kayanya sih
Mega Setiawan
Aku udah pesan pas masih ada penawaran diskon, semoga masih bisa kebagian
Hana Putri
Klinik-klinik parah dan kacau banget. Saya sudah lama tidak mengunjungi dokter, biayanya tidak masuk akal. Sedangkan untuk klinik swasta, mereka juga menguras habis uang kita, tidak ada pilihan lain. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan «Artropant» dengan harga diskon.
Widya Pratiwi
Saya baca ulasan-ulasannya dan sadar kalau saya harus beli :) Saya akan segera pesan
Annisa Kurnia
Untung saja obat ini dikembangkan di klinik lokal, bukan klinik asing. Mereka akan menguras uang kita kalau mereka yang mengembangkannya.
Yulia Kharisma
Benar-benar ajaib. Sebelumnya saya menderita osteoarthritis, sekarang hampir lenyap. Saya belum sepenuhnya memulihkan mobilitas saya, tapi memang saya juga belum menyelesaikan rangkaian pengobatannya.